Senin, 08 Agustus 2016

Siklus Menstruasi Menentukan Kesuburan Perempuan

WolipopDetik.Xyz, Jakarta: Siklus menstruasi sangat berkaitan dengan kesehatan reproduksi perempuan. Normal tidaknya siklus menstruasi dihitung setelah hari terakhir menstruasi sampai Anda mendapatkan menstruasi berikutnya.

Siklus menstruasi akan menunjukkan, apakah Anda memiliki keseimbangan hormon atau tidak. Nantinya, hal ini berpengaruh terhadap proses ovulasi.

Siklus Menstruasi Menentukan Kesuburan Perempuan
Siklus Menstruasi Menentukan Kesuburan Perempuan (Video Source : metrotvnews.com)
Siklus menstruasi pada perempuan dibagi menjadi tiga fase, yakni fase folikuler, fase luteal, dan periode menstruasi. Setiap fase bisa memberi petunjuk terhadap kesehatan reproduksi.

"Sebuah siklus menstruasi yang normal berkisar antara 21 - 35 hari," ujar Dr Kecia Gaither, spesialis Obigyn di Medical Center St Luke, Kansas City. "Ketika Anda mulai mengalami penyimpangan periode menstruasi, artinya ada keseimbangan hormon yang teganggu," tambah dia.

Baca :
  1. Info Tegal Terbaru a.k.a TegalHits (SlawiAyu.Com)
  2. PastiIn Developer, Video Shooting, & Bimbingan Belajar Programming (www.pasti.in)

Ada perempuan dengan siklus menstruasi yang konsisten. Di sisi lain, ada perempuan dengan siklus menstruasi berubah - ubah setiap bulannya.

Kecia menjelaskan, sebagian besar kasus infertilitas disebabkan oleh masalah ovulasi. Perempuan dengan siklus menstruasi tidak teratur, umumnya kesulitan menghasilkan sel telur yang matang. Hal tersebut menyumbang 30 - 40 persen kasus infertilitas.

Ovulasi tidak akan terjadi pada siklus menstruasi yang kurang dari 21 hari. Siklus menstruasi yang pendek biasanya akan terjadi seiring bertambahnya usia, atau dikenal dengan gejala menopause.Gejala menopause juga bisa dideteksi dari tingginya kadar FSH atau hormon perangsang folikel.

Namun, pengecualian untuk perempuan usia 20 - an. Pada usia ini, siklus menstruasi yang pendek merupakan indikasi kegagalan fungsi ovarium sebelum usia 40 - an. Ketika ovarium tidak bisa menghasilkan jumlah hormon estrogen atau melepas telur secara teratur, maka risikonya adalah infertilitas, demikian dipaparkan Mayo Clinic.

Ovulasi juga tidak akan terjadi jika siklus menstruasi melebihi 35 hari. Kasus ini biasanya disebabkan oleh kelebihan berat badan.

Tidak teraturnya siklus menstruasi juga dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya gangguan pada kelenjar tiroid, peningkatan prolaktin dalam tubuh, dan sindrom ovarium polikistik.

Untuk mendapatkan siklus menstruasi normal, perempuan disarankan rajin berolahraga, menghindari stres, serta memanajemen aktivitas agar tidak terlalu lelah.

Kecia menyarankan perempuan untuk berkonsultasi dengan ahli kandungan jika mengalami penyimpangan pada siklus menstruasi. Terutama jika mereka telah merencanakan kehamilan selama satu tahun.

Sumber : http://rona.metrotvnews.com/read/2016/07/18/556816/siklus-menstruasi-menentukan-kesuburan-perempuan

Thanks you for reading my writing, you need to know that this is one of the blogs that I manage alone. Please do not use AdBlock for me to stay alive by writing blogs as you read.


EmoticonEmoticon