Rabu, 13 Juli 2016

Pendidikan Seks Digodok

WolipopDetik.Xyz, Jakarta: Pemerintah tengah menggodok kemungkinan pendidikan seksualitas diajarkan di sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah merancang kurikulumnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkapkan pendidikan seks diharapkan bisa jadi bagian dari upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.  

Pendidikan Seks Digodok
Pendidikan Seks Digodok (Video Source : metrotvnews.com)
Dalam kurikulum tersebut anak dilibatkan dengan diajarkan mengenali dirinya secara lengkap.

"Nanti saya gunakan bahasa kesehatan reproduksi bukan seksualitas. Orang tua juga akan kami libatkan untuk berdiskusi dengan anak agar anak terhindar dari kekerasan seksual," kata Anies di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2016).

Baca :
  1. Portal Informasi Attijani Indonesia Terlengkap (AtTijani)
  2. Official Development PastiIn - Tegal (Official Development)

Kendati demikian, bekas Rektor Universitas Paramadina itu belum bisa memastikan akan menerapkan pendidikan seksualitas pada intra kurikulum atau ekstra kurikulum.

"Belum dibahas sampai situ. Ini masih kami godok. Tapi tentunya pendidikan ini akan tetap berpegang teguh dengan prinsip agama dan budaya," terang Anies.

Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu menuturkan, selain akademik, kebiasaan menghormati dan menghargai sesama juga diperlukan. Anak harus diajarkan mengenai batas tubuh yang boleh dan tidak boleh dilihat orang lain.

"Batasan tubuh anak mana yang tidak boleh disentuh orang lain. Itu adalah lebiasaan untuk menghormati dan menghargai tubuh orang lain," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah organisasi yang fokus terhadap perempuan dan anak mendatangi gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta. Mereka berdialog untuk membahas kurikulum seksualitas untuk anak.

Kordinator Aliansi Remaja Independen (ARI) Prameswari Puspa Ayu mengatakan, sedini mungkin anak harus dibekali pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi secara komprehensif. Pendidikan seksualitas komprehensif mencakup pengetahuan kesehatan gender, reproduksi, kesetaraan gender, hubungan personal dengan teman, guru, dan orang dewasa lainnya.

Dialog itu dihadiri Mendikbud Anies Baswedan, perwakilan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI), PKBI, Rutgers WPF Indonesia, Perempuan Mahardika, dan berbagai organisasi lain yang tergabung dalam Proklamasi Anak Indonesia dan Komite Aksi Perempuan. Pembahasan kurikulum yang dilakukan Anies dan sejumlah organisasi itu berlangsung tertutup.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/2016/05/09/525327/pendidikan-seks-digodok

Thanks you for reading my writing, you need to know that this is one of the blogs that I manage alone. Please do not use AdBlock for me to stay alive by writing blogs as you read.


EmoticonEmoticon