WolipopDetik.Xyz, Vientiane: Menteri Luar Negeri dari 10 negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN mengeluarkan pernyataan gabungan dalam pertemuan ke - 49 Menteri Luar Negeri ASEAN di Vientiane, Laos, Senin (25/7/2016).
Pernyataan gabungan (Joint Communique) ini akhirnya dirilis setelah sempat ada perdebatan mengenai masalah Laut China Selatan. Kamboja, sekutu dekat Tiongkok, menolak meningkatkan tekanan terhadap Beijing terkait putusan Pengadilan Arbitrase Internasional (PCA) mengenai Laut China Selatan.
 |
| Disebut tak Satu Suara soal LCS, ASEAN Tegaskan Soliditas (Video Source : metrotvnews.com) |
"Kami, Menteri Luar Negeri anggota ASEAN, menegaskan posisi bersama dalam Joint Communique di pertemuan ke - 49 Menteri Luar Negeri ASEAN," tulis pernyataan ASEAn mengenai perdamaian, keamanan dan stabilitas.
Baca :
- PastiIn Developer, Video Shooting, & Bimbingan Belajar Programming (www.pasti.in)
- Info Tegal Terbaru a.k.a TegalHits (SlawiAyu.Com)
Dalam putusannya, PCA memutuskan klaim sembilan garis putus (nine - dashed line) Tiongkok di Laut China Selatan tidak berdasar. Selama ini Tiongkok mengklaim perairan tersebut berdasarkan peta versi mereka sendiri yang dibuat pada 1947.
Meski sebagian besar anggota ingin menegur Tiongkok, namun ASEAN selama ini beroperasi dengan diplomasi konsensus, yang artinya satu negara saja dapat memveto suatu putusan dengan efektif.
"Kami baru saja menghindari potensi bencana lainnya," ujar seorang diplomat kepada AFP, merujuk pada pertemuan pada 2012 di Kamboja di mana ASEAN gagal mengeluarkan pernyataan gabungan mengenai Laut China Selatan.
Tiongkok menyebut putusan pengadilan sebagai "kertas sisa. Komandan Angkatan Laut Tiongkok Wu Shengli menegaskan negaranya akan meneruskan pembangunan di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan, wilayah kontroversial yang juga diklaim beberapa negara.
Sumber : http://internasional.metrotvnews.com/read/2016/07/25/559974/disebut-tak-satu-suara-soal-lcs-asean-tegaskan-soliditas
EmoticonEmoticon