WolipopDetik.Xyz, Jakarta: Kekerasan emosional tak hanya memengaruhi psikis anak - anak, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik. Pernyataan tersebut merupakan kesimpulan studi yang dilakukan Gretchen Tietjen, Profesor Neurologi dari University of Toledo.
Peneliti berusaha menganalisis apa yang terjadi pada tubuh dan otak saat terjadi kekerasan emosional. Rupanya, pengalaman masa lalu mengganggu regulasi hipotalamus, hipofisis, adrenal axis - komponen yang mengatur hormon stres. Kekerasan Emosional Terkait dengan Migrain (Video Source : metrotvnews.com)
Hormon stres yang menumpuk ini dapat mengubah struktur dan fungsi limbik otak, tempat yang mengatur emosi, perilaku, motivasi, dan memori. Berdasarkan scan MRI, ditemukan perubahan limbik otak pada orang - orang dengan riwayat penganiayaan pada masa kanak - kanak.
Lebih dalam, tumpukan hormon stres juga mengganggu produksi sistem kekebalan tubuh, metabolisme, dan kerja sistem saraf otonom. Demikian dilansir Medical Daily.
It is our policy to respond to clear notices of alleged copyright infringement that comply with the Digital Millennium Copyright Act. In addition, we will promptly terminate without notice the accounts of those determined by us to be "repeat infringers". Cara Jadi Dokter Keluarga | Tips Kesehatan will respond expeditiously to claims of copyright infringement that are reported to Cara Jadi Dokter Keluarga | Tips Kesehatan.
If you are a copyright owner, or are authorized to act on behalf of an owner of the copyright or of any exclusive right under the copyright, and believe that your work has been copied in a way that constitutes copyright infringement, please report your notice of infringement to Cara Jadi Dokter Keluarga | Tips Kesehatan by providing all the necessary information to Contact Page.
EmoticonEmoticon